ASSALAMU'ALAIKUM DAN SALAM SEJAHTERA..........SELAMAT DATANG KE BLOG MASJID ANNUR..........SEMOGA AMALAN KITA PADA HARI INI LEBIH BAIK DARIPADA SEMALAM..........MARI BERSAMA-SAMA MENGIMARAHKAN MASJID KITA.

Tuesday 29 April 2014

LIMA PERKARA YANG DITAKUTI RASULULLAH SAW

Bismillahirrahmanirrahim.

Sesungguhnya Rasul kita yang mulia Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam adalah merupakan uswah, teladan kita dalam kehidupan kita.

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِير

“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suatu tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang-orang yang mengharapkan rahmat Allah dan keselamatan dihari kiamat dan banyak mengingat Allah.” (Qs. Al-Ahzab : 21)

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan kepada umatnya perkara-perkara yang diperintahkan oleh Allah dan mempraktekkannya agar umatnya dapat mengamalkannya. Diantaranya adalah do’a setelah tasyahud akhir sebelum salam. Do’a itu senantiasa Rasulullah ajarkan kepada umatnya agar senantiasa dibaca setiap sebelum salam. Begitu pentingnya hal ini sehingga disunnahkan setiap kali shalat untuk berdo’a memohon perlindungan kepada Allah dari empat perkara, yaitu :

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ ، وَمِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ  ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ

“Ya Allah, Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari siksaan kubur, siksa neraka Jahanam, fitnah kehidupan dan setelah mati, serta dari kejahatan fitnah Almasih Dajjal.” (HR. Bukhari-Muslim)

Dalam riwayat yang lain,

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ . اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ

“Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari siksa kubur. Aku berlindung kepadaMu dari fitnah Almasih Dajjal. Aku berlindung kepadaMu dari fitnah kehidupan dan sesudah mati. Ya Allah, Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari perbuatan dosa dan hutang.” (HR. Bukhari-Muslim)

Saudariku muslimah ..

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam menganjurkan kepada umat beliau untuk memohon perlindung dari empat perkara ini disetiap kali kita sholat dan diulang-ulang setiap harinya. Hal ini menunjukkan betapa penting dan agungnya do’a ini. 

Yang pertama, 

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam berlindung dari azab Jahannam.

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ

Jahannam, ia adalah merupakan tempat kembali seburuk-buruknya tempat kembali. Neraka Jahannam yang disebutkan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallammemiliki panas 70 kali lipat dari api dunia. Hal itu telah digambarkan oleh Rasulullahshalallahu ‘alaihi wasallam dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh shahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, “(Panasnya) api yang kalian (Bani Adam) nyalakan di dunia ini merupakan sebagian dari tujuh puluh bagian panasnya api neraka Jahannam.” Para sahabat bertanya, “Demi Allah, api dunia itu sudah cukup wahai Rasulullah!” Beliau shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “sesungguhnya panasnya api neraka melebihi panas api dunia sebanyak enam puluh kali lipat.” (HR. Muslim no. 2843)

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam kemudian menyebutkan betapa seramnya azab neraka. Penduduknya dijadikan berbadan sebesar-besarnya sampai-sampai Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam mengabarkan bahwasanya gigi penduduk neraka sebesar Gunung Uhud. Yang demikian itu agar penduduk neraka lebih merasakan azab.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, “Dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Jarak antara kedua pundak orang kafir (di neraka) seperti jarak orang yang menaiki kendaraan dengan cepat selama tiga hari.‘ (HR. Bukhori : 5661, Muslim : 2582).
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda, “(Besar) gigi geraham orang kafir atau gigi taringnya (di neraka) seperti gunung uhud, dan tebal kulitnya sejarak perjalanan tiga hari.” (HR. Muslim : 2851).

Kulit mereka yang begitu tebal dibakar dengan api yang menyala-nyala hingga kulit itupun hangus. Dan apabila kulit itu hangus lalu Allah akan menggantinya dengan kulit yang lain.

Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُواْ بِآيَاتِنَا سَوْفَ نُصْلِيهِمْ نَاراً كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُودُهُمْ بَدَّلْنَاهُمْ جُلُوداً غَيْرَهَا لِيَذُوقُواْ الْعَذَابَ إِنَّ اللّهَ كَانَ عَزِيزاً حَكِيماً

“Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan kedalam neraka. Setiap kulit tubuh mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, agar mereka merasakan adzab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Qs. An-Nisa : 56)

Saudariku Muslimah.. Maka dari itu, sudah selayaknya kita berlindung kepada Allah dari  keburukan azab neraka jahanam.

Yang kedua, 

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam berlindung dari azab kubur.

وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ

Azab kubur merupakan kehidupan akhirat yang pertama kali. Azab kubur adalah penentuan bagi seorang hamba. Jika ia selamat di dalam kuburnya, maka ia akan lebih selamat lagi di hari akhirat kelak. Dan sebaliknya, apabila ia tidak selamat didalam kuburnya, lebih-lebih dia tidak akan selamat di dalam kehidupan akhirat kelak.

Pada saat Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu melihat kuburan ketika berziarah, beliaupun menangis. Lalu ditanya oleh sahabatnya,”Wahai Utsman, dituturkan surga neraka engkau tidak menangis, sekarang melihat kuburan engkau menangis!” Utsman menjawab, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam pernah berkata,

“Kuburan adalah rintangan pertama kali akhirat, siapa yang sekarang berhasil di situ setelahnya lebih mudah, siapa yang celaka di situ, maka setelahnya akan lebih susah. Tidaklah aku melihat suatu pandangan yang lebih mengerikan dibandingkan kuburan” (HR. Ahmad-Tirmidzi)

Maka sudah sepatutnya kita berlindung dari adzab kubur. Dan sudah sepatutnya pula kita berlindung kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala sambil kita menjauhi perkara-perkara yang dapat menyebabkan kita diazab didalam kubur. Tahukah engkau wahai saudariku, apa yang meyebabkan seorang hamba diazab didalam kuburnya? Ada dua sebab, sebab yang umum dan sebab yang khusus. Diantara sebab yang umum wahai saudariku, adalah setiap kemaksiatan kepada Allah. Itulah penyebab seorang hamba di azab di dalam kubur. Adapun sebab yang khusus wahai saudariku, maka yang ditunjukkan oleh dalil-dalil syariat. Disebutkan didalam hadits, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepada Jibril dan Mikail ‘alaihissalam sebagaimana disebutkan dalam hadits yang panjang,

فَأَخْبِرَانِي عَمَّا رَأَيْتُ. قَالَا: نَعَمْ، أَمَّا الَّذِي رَأَيْتَهُ يُشَقُّ شِدْقُهُ فَكَذَّابٌ يُحَدِّثُ بِالْكَذْبَةِ فَتُحْمَلُ عَنْهُ حَتَّى تَبْلُغَ الْآفَاقَ فَيُصْنَعُ بِهِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَالَّذِي رَأَيْتَهُ يُشْدَخُ رَأْسُهُ فَرَجُلٌ عَلَّمَهُ اللهُ الْقُرْآنَ فَنَامَ عَنْهُ بِاللَّيْلِ وَلَمْ يَعْمَلْ فِيهِ بِالنَّهَارِ يُفْعَلُ بِهِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَالَّذِي رَأَيْتَهُ فِي الثَّقْبِ فَهُمُ الزُّنَاةُ، وَالَّذِي رَأَيْتَهُ فِي النَّهْرِ آكِلُوا الرِّبَا

“Beritahukanlah kepadaku tentang apa yang aku lihat.” Keduanya menjawab,”Ya. Adapun orang yang engkau lihat dirobek mulutnya, dia adalah pendusta. Dia berbicara dengan kedustaan lalu kedustaan itu dinukil darinya sampai tersebar luas. Maka dia disiksa dengan siksaan tersebut hingga hari kiamat. Adapun orang yang engkau lihat dipecah kepalanya, dia adalah orang yang telah Allah ajari Al-Qur’an, namun dia tidur malam (dan tidak bangun untuk shalat malam). Pada siang hari pun dia tidak mengamalkannya. Maka dia disiksa dengan siksaan itu hingga hari kiamat. Adapun yang engkau lihat orang yang disiksa dalam tungku, mereka adalah pezina. Adapun orang yang engkau lihat di sungai darah, dia adalah orang yang makan harta dari hasil riba.” (HR. Al-Bukhari no. 1386 dari Jundub bin Samurah radhiyallahu ‘anhu)

Itulah sebagian adzab kubur yang diperlihatkan kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam. Maka dari itu wahai saudariku, mohonlah perlindungan kepada Allah dari siksa kubur, karena ia merupakan siksa pedih sebelum kita melanjutkan perjalanan menuju akhirat.

Yang ketiga, 

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam berlindung dari fitnah kehidupan dan sesudah kematian.

وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ

“Aku berlindung kepadaMu dari fitnah kehidupan dan sesudah mati”

Fitnah hidup berupa syubhat dan syahwat. Seorang hamba diuji oleh Allah dengan syubhat(kesesatan pemahaman) dan syahwatnya. Ujian berupa fitnah syubhat merupakan seberat beratnya ujian bagi seorang hamba karena hal itu bisa merusak agamanya. Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wasallam saja berlindung dari fitnah-fitnah tersebut duhai saudariku. Beliau berlindung kepada Allah agar tidak dijadikan musibah dalam agamanya. Beliau shalallahu ‘alaihi wasallam pun berdo’a,

وَلاَ تَجْعَلْ مُصِيْبَتَنَا فِى دِيْنِنَا

“(Wahai Allah) ,dan janganlah engkau jadikan musibah menimpa agama kami.” (HR. at-Tirmidzi)

Karena sessungguhnya ini adalah seburuk-buruk musibah. Seorang hamba yang berbuat maksiat, merupakan musibah dalam agamanya. Seorang hamba yang berbuat bid’ah, merupakan musibah dalam agamanya. Seorang hamba yang melanggar larangan-larangan Allah, ia pun merupakan musibah di dalam agamanya. Musibah yang menimpa seorang hamba dalam perkara dunia itu lebih ringan wahai saudariku. Seseorang diberi kefakiran, seseorang diberikan penyakit, seseorang diberikan kelaparan, barangkali itu tidak merubah agamanya. Akan tetapi, ketika seseorang diberi ujian syubhat dan syahwat lalu ia ikuti hal tersebut, ketahuilah hal ini bisa menghancurkan agamanya. Itulah musibah yang paling besar. Wal iyyadzubillah.

Yang keempat 

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam berlindung dari keburukan fitnah masihud Dajjal.

Dajjal, makhluk yang akan datang di akhir zaman yang diberikan oleh Allah sebagai fitnah yang besar kepada manusia. Sampai-sampai kata Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam, tidak ada seorang pun nabi, kecuali memperingatkan umatnya dari bahaya Dajjal.

Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma,

قَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي النَّاسِ فَأَثْنَى عَلَى اللهِ بِمَا هُوَ أَهْلُهُ ثُمَّ ذَكَرَ الدَّجَّالَ فَقَالَ: إِنِّي أُنْذِرُكُمُوْهُ وَمَا مِنْ نَبِيٍّ إِلاَّ قَدْ أَنْذَرَهُ قَوْمَهُ، لَقَدْ أَنْذَرَهُ نُوْحٌ قَوْمَهُ وَلَكِنْ سَأَقُوْلُ لَكُمْ فِيْهِ قَوْلاً لَمْ يَقُلْهُ نَبِيٌّ لِقَوْمِهِ، تَعْلَمُوْنَ أَنَّهُ أَعْوَرُ وَأَنَّ اللهَ لَيْسَ بِأَعْوَرَ

“Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam berdiri di hadapan manusia, menyanjung Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan sanjungan yang merupakan hak-Nya, kemudian menyebut Dajjal dan berkata, ‘Aku memperingatkan kalian darinya, tidaklah ada seorang nabi kecuali pasti akan memperingatkan kaumnya tentang Dajjal. Nuh‘alaihissalam telah memperingatkan kaumnya. Akan tetapi aku akan sampaikan kepada kalian satu ucapan yang belum disampaikan para nabi kepada kaumnya. Ketahuilah dia itu buta sebelah, adapun Allah Subhanahu wa Ta’ala tidaklah demikian.”(HR. Ahmad, Al-Bukhari dan Muslim no. 2930)

Dajjal adalah fitnah yang sangat besar. Bagaimana tidak wahai saudariku, Dajjal mengaku sebagai rabb, memerintahkan hujan untuk turun, lalu turunlah hujan (dengan ijin Allah-ed), memerintahkan bumi untuk menumbuhkan tanaman, lalu tumbuh tanaman, menghidupkan orang mati dan yang lainnya sebagai fitnah bagi kaum muslimin (dengan ijin Allah-ed). Bayangkan wahai saudariku?

Maka dari itu Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam mengabarkan, bahwasanya yang menjadi pengikut dajjal adalah orang-orang yang bodoh terhadap agama mereka. Betapa tidak, orang-orang awam banyak yang tertipu dan terfitnah oleh para dukun. Orang-orang awam banyak yg terfitnah oleh kuburan-kuburan yang dianggap “kuburan wali”. Orang-orang awam banyak terfitnah dengan keris-keris pusaka dan yang lainnya. Apabila dengan dajjal kecil saja tertipu, bagaimana dengan Dajjal yang sangat besar fitnahnya.

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan tentang kisah seorang pemuda yang dibunuh oleh Dajjal. Dalam riwayat Imam Muslim (2938) dari hadits Abu Sai’id al-Khudri terdapat kisah menarik tentang pertarungan antara Dajjal dengan seorang mukmin, ringkasnya:

Ada seorang pemuda beriman datang kepada Dajjal seraya berkata padanya, “Wahai manusia, ini adalah Dajjal yang telah diceritakan Rasulullah dalam haditsnya!”
Dajjal berkata, ” Apakah kamu beriman padaku?”
Jawab pemuda itu, “Kamu adalah pendusta”.
Pemuda itu kemudian digergaji sehingga terbelah menjadi dua, lalu Dajjal melewati dua potongan badannya kemudian menyuruhnya berdiri.
Pemuda itupun berdiri lagi seraya berkata, “Saya malah bertambah mantap tentang dirimu bahwa engkau adalah Dajjal yang dikabarkan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam!”.
Setelah itu, Dajjal ingin membunuhnya tetapi tidak bisa”.
Bayangkan wahai saudariku, si pemuda tersebut telah memiliki pengentahuan bahwasanya Dajjal akan datang. Ini menunjukkan bahwa orang yang memahami ilmu agama, insyaa Allaah dia akan diselamatkan dari fitnah Dajjal. Maka dari itu wahai saudariku, kita berkewajiban untuk berlindung dari fitnah dajjal. Ia adalah fitnah yang sangat besar.

Dan terakhir 

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam berdo’a memohon perlindungan dari perbuatan dosa dan hutang.

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ

Dosa dan hutang, terkadang seorang hamba menganggapnya kecil dan remeh, padahal itu akan dibayar dengan amalan di akhirat kelak. Ketika Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam mengabarkan bahwasanya orang yang mati syahid diampuni semua dosa-dosanya, kemudian Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam pun memberikan pengecualian, yakni kecuali hutang. Dari ‘Abdillah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يُغْفَرُ لِلشَّهِيدِ كُلُّ ذَنْبٍ إِلاَّ الدَّيْنَ

“Semua dosa orang yang mati syahid akan diampuni kecuali hutang.” (HR. Muslim no. 1886)

Dari Ibnu ‘Umar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ مَاتَ وَعَلَيْهِ دِينَارٌ أَوْ دِرْهَمٌ قُضِىَ مِنْ حَسَنَاتِهِ لَيْسَ ثَمَّ دِينَارٌ وَلاَ دِرْهَمٌ

“Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki hutang satu dinar atau satu dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham.” (HR. Ibnu Majah no. 2414. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih. Ibnu Majah juga membawakan hadits ini pada Bab “Peringatan Keras Mengenai Hutang.”)

Demikianlah keadaan orang yang mati dalam kondisi masih membawa hutang dan belum juga dilunasi, maka untuk membayarnya akan diambil pahala kebaikannya. Itulah yang terjadi ketika hari kiamat karena di sana tidak ada lagi dinar dan dirham untuk melunasi hutang. Kenapa Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam sering berlindung dari hutang ketika shalat?

Ibnul Qoyyim dalam Al Fawa’id (hal. 57, Darul Aqidah) mengatakan,

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta perlindungan kepada Allah dari berbuat dosa dan banyak hutang karena banyak dosa akan mendatangkan kerugian di akhirat, sedangkan banyak utang akan mendatangkan kerugian di dunia.” Inilah do’a yang seharusnya kita amalkan agar terlindung dari hutang:
ALLAHUMMA INNI A’UDZU BIKA MINAL MA’TSAMI WAL MAGHROM

(Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari berbuat dosa dan banyak utang).
Maka dari itu wahai saudariku, janganlah seorang hamba bermudah-mudah untuk berhutang. Dan jangan pula seorang hamba berbuat zhalim dengan tidak membayar hutang. Sesungguhnya hutang itu akan dibayar di akhirat, bukan dibayar dengan dinar, bukan dibayar dengan rupiah, bukan dibayar dengan dirham, akan tetapi akan dibayar dengan amalan kita. Padahal amalan kita adalah modal utama menuju surga.

Wa shollallahu ‘ala nabiyyiina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.

Sumber: peribadirasulullah.wordpress.com

Monday 28 April 2014

APA ADA PADA BULAN REJAB


Rejab ertinya mulia atau agung. Bulan Rejab begitu dianggap mulia khususnya bangsa Arab. Orang-orang Arab menamakan bulan Rejab kerana pada masa dahulu mereka begitu memuliakan bulan tersebut dengan berbagai cara, di antaranya:
  1. Mereka menyembelih unta pada tanggal 1 Rejab sebagai binatang korban dan menamakan korban itu dengan nama Fara' 
  2. Menjelang 10 Rejab, mereka kan menyembelih seekor lagi unta dan korban ini dinamakan Utairah 
  3. Sepanjang bulan Rejab, mereka diharamkan berperang dan berbunuhan 
  4. Pada tanggal 1 Rejab, mereka akan membuka pintu Kaabah sepanjang hari dengan tujuan memberi peluang kepada orang ramai beribadat  sepuas-puasnya.

Walaubagaimanapun, setelah kedatangan Islam, sebahagian amalan tersebut tidak dilakukan lagi seperti menyembelih unta pada 1 dan 10 Rejab berdasarkan sabda Rasulullah SAW yang bermaksud: 


"Tidak ada penyembelihan haiwan pada tanggal 1 dan 10 Rejab dalam Islam"
(Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim) 

MAKNA / HURAIAN KALIMAH  " REJAB "

Rahmat :
Diantara rahmat Allah yang terbesar dikurniakan kepada hambaNya ialah dengan ditambahkan amalan-amalan seperti berpuasa pada siangnya dan mengerjakan sembahyang-sembahyang sunat disamping fardhunya yang tertentu dan banyak berzikir, bertasbih, berselawat, membaca al-Quran, beristighfar, mohon keampunan dan taubat dosa-dosanya yang lalu dan pada malamnya berjaga malam atau bangun tengah malam sembahyang sunat tahjud, sembahyang sunat tasbih, berzikir, beristighfar, bertasbih, berselawat, membaca al-Quran, berdoa dan sebagainya. Pad bulan rejab inilah dilipat gandakan pahalanya, dilipat ganda keampunan dosa-dosanya dengan mudah mendapat keampunan dan taubat dari allah, diangkat darjat keimanan oleh allah didunia, dan diangkat darjat yang tinggi didalam syurga di akhirat. Sungguh beruntung sekali bagi hamba-hambaNya yang menggunakan kesempatan bulan rejab ini berlumba-lumba memperbanyakan amalan ibadat dalam hidupnya sungguh satu rahmat Allah yang terbesar yang dianugerahkan kepada hambaNya denagn mendapat keredhaanNya yang besar dan rugilah orang-orang yang ketinggalan rahmat yang melepaskan kita daripada azab neraka dan mendapatkan kita ke dalam syurga. 

Judu (Pemurah) : 
Begitu sekali pemurahNya dan baikNya allha kepada hambaNya yang beriman dan beralam soleh kepadaNya dengan balasan pahalaNya yang begitu banyak sekali, dan diangkat darjatnya yang tinggi didalam syurgadengan mudahnya diberi keampunan dan taubat yang begitu bangyaknya pula. Sesungguhnya pemurahNya dan baikNya allah terhadap hambaNya pada bulan yang mulia ini. 

Berkebajikan : 
Sungguh bulan Rejab ini adalah bulan kebajikan dan kebaikan Allah kepada hambaNya. Bulan yang diperintah banuak berbuat amal kebajikan padanya, bulan yang digalakkan berbuat amal ibadat, sembahyang fardhu dan sembahyang-sembahyang sunat, bulan diperbanyakkan beristighfar memohon keampunan dan taubat ke hadrat allah, berzikir, bertasbih, berselawat, berdoa bersedekah, dan segala rupa kebaikkan dan kebajikan yang diperintah Allah dan rasulNya. Bulan Allah membuka pintu kebajikan dengan luas (banyaknya amal-amal kebajikan, dan banyak serta besar palu anugerah balasannya yang tidak terhingga). Banyak pemberian allah dan banyak pula hambaNya lumba-lumba memenuhi amalnya - banyak Allah memberi kebajikan dan banyak pula banyak pula hambaNya berbuat kebajikan. Bertambah dekat hambaNya dengan Tuhannya dan bertambah dekat pula Tuhannya dengan hambaNya. Betapa besar keredhaan allah terhadap hambaNya dan betapa besar pula keredhaan hambaNya terhadap Allah. 

BULAN REJAB DI DALAM AL QURAN DAN AS SUNNAH 

Al Quran tidak menyebut secara khusus mengenai bulan Rejab dan kelebihannya melainkan terdapat dua surah yang menyebut secara tidak langsung iaitu Surah al Baqarah (ayat 194 dan 217) dan surah At Taubah (ayat 2, 36 dan 37) 

"Mereka bertanya kepadamu (wahai Muhammad) mengenai (hukum) berperang dalam bulan yang dihormati, katakanlah "Peperangan dalam bulan itu adalah berdosa besar, tetapi perbuatan menghalangi (orang-orang Islam) dari jalan Allah,dan perbuatan kufur kepadaNya, dan juga perbuatan menyekat (orang-orang Islam) ke Masjidil Haram (di Mekah), serta mengusir penduduknya dari situ,(semuanya itu) adalah lebih besar dosanya di sisi Allah SWT. (Al Baqarah ayat 217) 

Bulan Rejab merupakan salah satu daripada Al Ashur Hurum selain bulan Muharram, Zulkaedah dan  Zulhijjah)

Manakala kebanyakkan hadis menceritakan amalan berpuasa dalam bulan ini walaupun tiada satu hadis sahih yang membuktikan bahawa berpuasa pada hari tertentu dalam bulan Rejab akan mendapat ganjaran istimewa.

Seorang lelaki dari Bahilah datang menemui Rasulullah SAW dan bertanya "Ya Rasulullah, saya adalah lelaki yang datang menemui anda pada tahun pertama "Nabi bersabda" Kenapa keadaanmu telah jauh berubah padahal dahulunya kelihatan baik? Kata lelaki itu"semenjak berpisah dengan anda, saya tidak makan hanyalah di waktu malam "Maka tanya Rasulullah SAW" Kenapa kamu seksa diri kamu? Lalu sabdaNya" Berpuasalah pada bulan sabar yakni bulan Ramadhan dan satu hari dari setiap bulan "Tambahlah buatku kerana saya kuat melakukannya! Ujar lelaki itu "Berpuasalah dua hari! Sabda Nabi." Tambahlah lagi "Mohon lelaki itu pula. Maka Nabi SAW bersabda "Berpuasalah dalam bulan suci (haram ) lalu berbukalah! (kemudian diulangi sebanyak 3 kali sambil mengucapkan itu Nabi SAW memberi isyarat dengan jari-jarinya yang tiga, mula-mula digenggam lalu dilepaskan" (hadis riwayat Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majjah dan Baihaqi dengan sanad yang baik). 

PERISTIWA PENTING BULAN REJAB

1. Hijrah Pertama Dalam Islam 
Ada di kalangan sahabat yang mengadu kepada Rasulullah SAW tentang derita yang mereka tanggung apabila pihak Musyrikin Mekah meningkatkan tekanan dan ancaman kepada Baginda dan orang yang beriman. Lalu Rasulullah memerintahkan agar mereka berhijrah ke negeri Habsyah.

Tujuan hijrah ini untuk menyelamatkan iman, keselamatan diri dan mencari tapak baru untuk agama Islam berkembang. Di antara yang berhijrah ialah Saidina Othman RA dan Isterinya Roqiah anak Rasulullah dengan jumlah kesemuanya adalah 14 orang. Habsyah dipilih kerana rajanya dikenali dengan sikap terbuka dan bertoleransi. 

2. Israk dan Mikraj 
Israk dan Mikraj ertinya Rasulullah SAW dijalankan dari Mekah ke Baitulmaqdis di waktu malam dan diangkat ke langit bertemu Allah SWT dan untuk mengambil kewajipan solat 5 waktu dari Allah SWT.

Terdapat khilaf ulamak mengenai tarikh sebenar berlakunya peristiwa ini tetapi jumhur ulamak bersepakat menerima ianya berlaku pada 27 Rejab. Tetapi berlakunya peristiwa itu tidak penting kerana apa yang lebih penting ialah umat Isla wajib meyakini bahawa peristiwa ini adalah benar-benar berlaku ke atas diri Rasulullah SAW berdasarkan dalil qatie dari al quran dan hadis sahih. 

Peristiwa Yang Berlaku Sebelum dan  Semasa Perjalanan Israk Rasulullah S.A.W
  1. Didatangi malaikat Jibril. 
  2. Hati Rasulullah disuci. 
  3. Menunggang Buraq. 
  4. Bertembung dengan  jin Afrit. 
  5. Berjumpa kaum berhuma dan mengetam pada hari yang sama ( satu kebajikan dibalas dengan 700 kali ganda atau lebih banyak lagi ). 
  6. Tercium bau harum. ( Bau Masitah yakni penyikat rambut anak Firaun yang berani mempertahankan aqidahnya ) 
  7. Kaum yang memecahkan kepala ( Umat yang memberatkan kepala mereka untuk menunaikan atau beribadat kepada Allah ) 
  8. Kaum yang memakan  zakum ( batu dan bara api Neraka jahanam). Balasan untuk mereka yang tidak mengeluarkan zakat harta mereka. 
  9. Kaum yang memakan daging mentah. Isteri atau suami yang mempunyai suami atau isteri yang halal tetapi mereka mendatangi lelaki atau perempuan ( pelacur) untuk melakukan zina 
  10. Duri di jalan. Perumpamaan kaum yang duduk di tepi-tepi jalan (lepak0 dan mengintai-gintai otrang yang lalu di jalan tersebut bertujuan menganggu dan sebagainya. 
  11. Berenang dalam lautan darah sambil dilontarkan batu ke mulutnya.  Perumpamaan umat yang memakan riba. 
  12. Menghimpun bebrapa berkas kayu yang dia tidak terdaya memikulnya tetapi semakin ditambah pula kayu teersebut. Perumpamaan seorang yang memegang amanah tetapi tidak mampu untuk melaksanakannya tetapi masih juga dia hendak menerima amanah lain. 
  13. Kaum yang menggunting lidah dan bibir mereka. Inilah diumpamakan seseorang manusia yang mengajar dan mereka tidak membuat apa yang mereka ajarkan. 
  14. Kaum yang menggaru muka dengan kuku tembaga.  Perumpamaan mereka makan daging saudaranya dengan mengumpat serta menjatuhkan maruah orang lain. 
  15. Lembu keluar dari lubang sempit kemudian cuba masuk semula tapi tidak berjaya. Perumpamaan seseorang yang memperkatakan perkara-perkara yang dimurkai oleh Allah, kemudia dia meyesali atas perbuatannya itu tetapi dia tidak mampu untuk menyesalinya. 
  16. Rasulullah ditegur oleh pihak kanan ( Yahudi) dan kiri (Nasrani). Rasulullah tidak menjawab teguran tersebut. Sekiranya beliau menjawab nescaya ramailah umatnya yang akan menjadi pengikut Yahudi dan Nasrani. 
  17. Rasulullah diseru oleh perempuan yang memakai perhiasan yang cantik. Rasulullah tiada menjawab seruan itu.  Jika ia menjawab maka ramailah umatnya yang lebih mementingkan dunia dari Akhirat. 
  18. Rasulullah diseru perempuan berhias serta seorang tua. Kiasan / perumpamaan umur dunia 
  19. Rasulullah imam segala para nabi serta mursalin semasa solat di Baitul Maqdis 
  20. Rasulullah terasa dahaga. Jibrail membawa 3 jenis minuman iaitu susu, arak dan madu. Rasulullah memilih susu.  Maka Jibril membenarkan pilihan Rasulullah S.A.W. sambil berkata, " Sesungguhnya engkau telah memilih asal kejadian dan jika engkau meminum arak, nescaya umat engkau akan ramai yang sesat dan tiada yang beriman melainkan jumlah yang sedikit. 
  21. Rasulullah di datangi bidadari dari Syurga.


Peristiwa Yang Berlaku Semasa Perjalanan Mikraj Rasulullah S.A.W
  1. Rasulullah menaiki langit pertama- berjumpa dengan nabi Adam A.S 
  2. Rasulullah menaiki langit yang kedua - bertemu nabi Isa dan nabi Yahya. 
  3. Rasulullah menaiki langit yang ketiga - bertemu nabi Yusuf. 
  4. Rasulullah menaiki langit yang keempat -  bertemu nabi Idris. 
  5. Rasulullah menaiki langit yang kelima - bertemu nabi Harun. 
  6. Rasulullah menaiki langit yang keenam - bertemu nabi Musa. 
  7. Rasulullah menaiki langit yang ketujuh - bertemu nabi Ibrahim. 
  8. Bertemu kaum yang mandi di sungai. 
  9. Memasuki Baitul Makmur. 
  10. Pokok dan sungai di syurga. 
  11. Melihat rupa Jibril yang sebenar. 
  12. Memasuki syurga. Terdapat 8 jenis Syurga  ( Jannatul Firdaus, Jannatul Adnan, Jannatul Khuld, Jannatun Naim, Jannatul Makwa, Jannatul Makwa, Jannatus Salam, Jannatul Jalal, Janatul Maqamu Wal Qarar.) 
  13. Kelebihan orang memberi hutang. Pintu Syurga tertulis: "SEDEKAH ITU ADALAH 10 KALI GANDA DAN MEMBERI HUTANG ITU 18 KALI GANDA." 
  14. Melihat Telaga Al-Kausar. 
  15. Diperlihatkan kepada Rasulullah keadaan  Neraka. Terdapat 7 jenis neraka iaitu (Neraka Jahanam, Neraka Lazha, Neraka Khutamah, Neraka Saeir, Neraka Saqar, Neraka Jahim, Neraka Hawiyah.) 
  16. Berpisah dengan Jibril untuk ke Sidratul Muntaha. 
  17. Perjalanan untuk bertemu Allah diperdengarkan suara malaikat menyerupai suara Abu Bakar. 
  18. Menemui Allah Rabbul Jalil. 
  19. Berdailog dengan nabi Musa. 
  20. Berulang-alik antara nabi Musa dengan Allah. 
  21. Allah memfardukan lima waktu solat. 
  22. Turun semula ke bumi. 
  23. Meninggalkan Baitul Maqdis.

3. Peperangan Tabuk 
Peperangan Tabuk berlaku dalam tahun 9 hijrah di satu kawasan bernama Tabuk di utara Semenanjung Arab dengan bala tentera Rasulullah SAW seramai 30,000 orang. Akhirnya peperangan tidak berlaku kerana tentera Rom telah melarikan diri kerana takut dangeru n kepada kekuatan dan kecekalan tentera Islam yang sanggup menghadapi pelbagai cabaran.Ia juga peperangan terakhir yang disaksikan oleh Rasulullah SAW. 

4. Pembebasan Baitul Maqdis 
Baitul Maqdis telah dibuka pada zaman pemerintahan Saidina Umar bin Al Khattab RA. Akibat kelalaian dan perpecahan umat di zaman pemerintahan Abbasiyah,orang kristian(tentera Salib) telah melakukan serangan bertubu-tubi ke atas Baitul Maqdis dan akhirnya berjaya     ditawan setelah 500 tahun dikuasai pemerintahan Islam. Tentera Salib telah mendudukinya selama 50 tahun sebelum dibebaskan kembali     tentera Islam di bawah panglima perang Salehuddin Al Ayubi yang berjaya ditawan pada hari Jumaat 27 Rejab 583H. Pada tahun 1967/1387H, umat Yahudi pula menawan Baitul Maqdis dan menamakan negara baru mereka dengan nama Israel. 

5. Lahirnya Imam Syafie RH 
Nama sebenar Imam Syafie ialah Muhammad bin Idris. Beliau lahir di Ghuzah, Palestine pada tahun 150H bersamaan 767M. Merupakan salah seorang daripada imam mazhab yang empat dan Malaysia adalah antara negara yang majoriti mengamalkan mazhab syafie. Salah satu peninggalan beliau yang amat berharga dan tidak ternilai harganya hingga menjadi rujukan hingga kini ialah Kitab Al Umm. 

Hadith- Hadith berkaitan Bulan Rejab 
Satu perkara yang perlu juga dijelaskan ialah tiada amalan khusus dalam bulan Rejab yang diriwayatkan oleh Rasulullah SAW dari hadith-hadith Sahih. Amalan tertentu seperti solat sunat Rejab, puasa Rejab dan umrah di bulan Rejab adalah bersandarkan kepada hadis-hadis lemah. 

Namun masih banyak lagi amalan sunat secara umum yang masih boleh kita tunaikan di bulan Rejab ini sebagai persediaan menjelang tibanya bulan Ramadhan seperti qimullail, puasa Isnin dan Khamis. Tadarus Al Quran dan lain-lain lagi.Memperbanyak puasa sunat amat digalakkan agar tubuh kita tidak terkejut apabila menerima tuntutan ibadah puasa wajib di bulan Ramadhan. 

Antara Hadis yang menjelaskan kelebihan Bulan Rejab
  1. Sabda Nabi S.A.W: hendaklah kamu memuliakan bulan Rejab nescaya Allah muliakan kamu dengan seribu kemuliaan di hari Qiamat. 
  2. Sabda Nabi S.A.W: Bulan Rejab Bulan Allah, Bulan Syaaban bulanku, dan bulan Ramadhan bulan umatku. 
  3. Kemuliaan Rejab dengan malam Israk Mikrajnya, Syaaban dengan malam Nisfunya, dan Ramadhan dengan Lailatul -Qadarnya. 
  4. Puasa sehari pada bulan Rejab mendapat syurga yang tertinggi ( Firdaus) . Puasa dua hari dilipatgandakan pahalanya. 
  5. Puasa tiga hari pada bulan Rejab dijadikan parit yang panjang yang menghalang dia ke neraka  ( panjangnya setahun perjalanan). 
  6. Malam awal Rejab mustajab doanya ( adalam Kitab Raudhoh Imam Nawawi). 
  7. Puasa empat hari pada bulan Rejab diafi'atkan daripada bala dan daripada penyakit yang besar-besar, dan daripada fitnah dajal di hari Qiamat. 
  8. Puasa lima hari pada bulan Rejab, aman daripada azab kubur. Puasa enam hari pada bulan Rejab keluar daripada kubur bercahaya mukanya. 
  9. Puasa tujuh hari pada bulan Rejab ditutup daripadanya tujuh pintu neraka. 
  10. Puasa lapan hari pada bulan Rejab dibuka lapan pintu syurga. 
  11. Puasa sembilan hari pada bulan Rejab keluar dari kuburnya lalu menyeru:             tidak ditolak dia masuk ke syurga. 
  12. Puasa sepuluh hari pada bulan Rejab Allah jadikan bagi hamparan perhentian di titi sirotolmustaqim pada tiap-tiap batu. 
  13. Puasa 16 belas hari pada bulan Rejab akan dapat melihat wajah Allah di dalam Syurga, dan orang yang pertama menziarahi Allah di dalam syurga. 
  14. Puasa sembilan belas hari pada bulan Rejab dibina baginya sebuah mahligai di hadapan Nabi Allah Ibrahim dan Nabi Allah Adam. 
  15. Puasa dua puluh hari pada bulanRejab diampunkan segala dosanya yang telah lalu. 
  16. Berkata Saidina Ali: Puasa Rejab 13 hari seperti puasa tiga ribu tahun, Puasa Rejab 14 hari seperti puasa sepuluh ribu tahun.
  17. Puasa Rejab 15 hari seperti puasa seratus ribu tahun. 
  18. Puasa sehari pada bulan Rejab seperti puasa 40 tahun dan diberi minum air dari syurga. 
  19. Puasa 10 hari pada bulan Rejab dijadikan dua sayap, terbang seperti kilat diatas titi Sirotolmustaqim di hari kiamat. 
  20. Puasa sahari pada bulan Rejab seperti mengerjakan ibadat seumurny
  21. Bulan Rejab Syahrullah (Bulan Allah), dimapunkan dosa orang-orang yang meminta ampun dan bertaubat kepada Allah. 
  22. Orang yang lemah dari berpuasa pada bulan rejab hendaklah bersedekah tiap-tiap hari sekurang-kurangnya sebiji roti. 
  23. Siapa bersedekah pada bulan Rejab seperti  sedekah seribu dinar, dituliskan kepadanya tiap sehelai bulu roma jasadnya seribu kebajikan, diangkat seribu darjat, dihapus seribu kejahatan. 
  24. Tiap hari puasanya pada bulan Rejab dan sedekahnya pada bulan rejab seperti ibadat seribu haji dan umrah. Dibina seribu mahligai, seribu bilik dan seribu bidadari, lebih cantik daripada matahari seribu kali, kerana keistimewaan bulun Rejab, bulan Allah. 
  25. Bersedekah pada bulun Rejab dijauhkan Allh daripada api neraka, kerana kenuliaan bulan Rejab. 
  26. Allah jadikan dibelakang bukit Jabar Qaf bumi yang putih yang penuh dengan malaikat dengan panji-panji berhimpun pada tiap malam Rejab meminta ampun oleh mereka kepada umat Muhammad. Allah menjawab : Telah aku ampunkan mereka! 
  27. Barang siapa meminta ampun (beristighfar) kepada Allah pagi dan petang 70 kali atau 100 kali, pada bulan Rejab diharamkan tubuhnya daripada api neraka. 
  28. Sesiapa berpuasa pada bulan Rejab, Allah berseru kepadanya : " Telah wajib hakmu atasKu, maka mintalah olehmu kepadaKu. Demi ketinggianKu dan kebesaranKu, tiada aku tolakan hajatmu. Engkau adalah jiranKu dibawah ArasyKu, engkau kekasihKu dari segala makhlukKu, engkau terlebih mulia atasKu. Sukakanlah kamu, tiada dinding antaraKu dan antara engkau". ( Dari Kitab RaudhatulIfkar). 
  29. Puasa pada 27 bulan Rejab seperti berpuasa 60 bulan pahalanya. Jika disertai dengan sedekah seperti puasa 1000 tahun. Kerana kebesaran hari Israk Mikraj. 
  30. Siapa melapangkan kekeruhan, kesusahan, kepicikan oang mukmin pada bulan rejab dikurniakan Allah kepadanya mahligai yang besar didalam Syurga Firdaus. 
  31. Siap berbuasa 3 hari pada bulan Rejab dan beribadat pada malamnya (berjaga) seperti dia berpuasa 3000 tahun. Diampunkan baginya 70 dosa-dosa besar tiap-tiap hari, ditunaikan 70 hajat ketika keluar nyawanya daripada jasad, 70 hajatnya didalam kuburnya, 70 hajat ketika terbang suhuf (ketika Quran dinaikkan ke langit), 70 hajat ketika ditimbang amalannya di mizan, 70 hajat ketika berlalu di titi Siratol mustaqim. 
  32. Rejab ertinya ta'zim (kebesaran, keagungan, kemuliaan)         kerana keagungan, kebesaran dan kemuliaan bulan Rejab itu maka Allah limpahkan rahmatNya, kemurahanNya dan kebajikanNya terhadap hamba-hambaNya yang beriman dab beramal soleh pada bulan Rejab dengan berpuasa pada siangnya dan beribadat pada malamnya. Demikianlah peri keistimewaannya keagungan bulan Rejab itu yang dinamakan sengan (bulan Allah).

Rejab bulan menabur benih
Syaaban bulan menyiram tanaman
Ramadhan bulan menuai
Rejab menyucikan badannya
Syaaban menyucikan hatinya.
Ramadhan menyucikan rohnya
Rejab bulan maghfirah ( keampunan)
Syaaban bulan Syafaat.
Ramadhan bulan menggandakan kebajikan.
Rejab bulan taubat
Syaaban bulan Muhibbah
Ramadhan dilimpahi amalan seperti hujan mencurah banyakknya.
Rejab diganda 70 pahala
Syaaban diganda 700 pahala
Ramadhan diganda 1000 pahala atau lebih

Artikel inii disediakan
Oleh: Ustazah Sabariah Bt. Haji Salleh (P.P.T)
Penolong Pengarah Bahagian Dakwah JAIS